Senin, 30 Mei 2011

Motif Cinta (konsep cinta Imam Al Ghazali ra )




Rivqi Van West Java


Dalam pembahasan ini, akan kita bahas tentang faktor-faktor yg menjadi motif-motif cinta. Dan yg kami maksudkan di sini adalah suatu perasaan yg disusul kehendak dan kecenderungan, dimana hal ini dikaitkan dengan orang yg mencintai. Dan bisa juga diartikan sebab yg melatarbelakangi tumbuhnya cinta dan yg menjadi gantungannya, dan dalam hal ini berkaitan dengan orang yg dicintai.

Yg kami maksudkan motif cinta dalam pembahasan ini adalah paduan antara keduanya, yg berkaitan dengan orang yg mencintai dan orang yg dicintai. Yaitu sifat-sifat yg mendorong untuk mencintainya, dan adanya rasa cinta dan keserasian yg memadukan orang yg mencintai dan orang yg dicintai. Ini merupakan jalinan antara keduanya, yg merupakan jalinan antara makhluq dengan makhluq dalam suatu keserasian dan kesesuaian.

Sebagaimana telah kami bahas dalam pembahasan sebelumnya, bahwa keindahan itu terdiri dari dua bagian, yakni keindahan lahir dan keindahan bathin. Maka dalam hal ini, pesona keindahan yg menjadi motif cinta pun bisa kita bagi ke dalam dua garis besar tersebut.

Sesungguhnya, cinta terhadap sesuatu bisa membuat buta dan tuli. Orang yg mencintai tidak melihat seseorang yg lebih menawan daripada orang yg dicintai. Boleh jadi pesona keindahan orang yg dicintai itu biasa-biasa saja, tetapi di mata orang yg mencintai pesonanya tampak sempurna. Tidak dapat disangsikan bahwa orang yg dicintai adalah sesuatu yg paling manis di mata orang yg mencintai dan lebih berharga dari segala sesuatu. Seorang penyair berkata:
"Aku tak tahu apakah pesonanya yg memikat
atau mungkin akalku yg tidak lagi di tempat."

Boleh jadi pesona keindahan lahir itu diobral, tetapi toh tidak bisa dinikmati secara utuh sehingga kekuatan cinta pun biasa-biasa saja. Jika hakikat pesona keindahan itu dikuak, tentu ia akan menawan hati. Oleh karena itu para wanita diperintahkan untuk menutup wajahnya dari pandangan laki-laki. Sebab penampakan wajah mewakili kesempurnaan keindahan lahir, sehingga mudah menimbulkan cobaan. Maka laki-laki yg hendak melamar wanita disyari'atkan untuk melihat wajahnya. Sebab jika dia sudah melihat kecantikan dan keindahannya, tentu lebih bisa membuahkan cinta dan kebersamaan diantara keduanya.

Jika hal tersebut dilakukan, maka bisa tercipta kesesuaian dan hubungan yg menumbuhkan cinta, sekalipun hal ini bukan merupakan jaminan. Sebab kesesuaian ruh merupakan sebab yg paling kuat untuk menumbuhkan cinta. Jika tujuan orang yg dicintai sesuai dengan tujuan orang yg mencintai, maka akan tumbuh keselarasan antara jiwa orang yg mencintai dan orang yg dicintai. Jika tujuan ini berbenturan, maka kesesuaian juga tidak akan tercipta.

Kesesuain yg asli adalah kecocokan akhlak dan persamaan jiwa yg akan menimbulkan kerinduan satu jiwa terhadap jiwa yg cocok dengannya. Daya tarik semacam ini tumbuh karena hal-hal yg khusus. Kejadian seperti ini tidak bisa ditelusuri latar belakangnya dan tidak bisa dicari alasannya. Inilah yg mendorong sebagian orang untuk berkata, "Cinta tidak tumbuh karena alasan keindahan dan keelokan lahir, sehingga jika tiada keindahan dan keelokan tersebut tiada pula cinta. Tetapi cinta adalah kesesuaian jiwa dan kecocokan tabiatnya." Tidak dapat diragukan, kesesuaian dan kecocokan bathin memiliki porsi yg lebih banyak dalam tumbuhnya cinta daripada sekedar pertimbangan keindahan dan keelokan lahir.

Jiwa yg mulia, agung dan suci lebih mencintai sifat-sifat kesempurnaan yg ada pada dzat yg dimaksud. Yg paling dicintainya adalah ilmu, keberanian, kemurahan hati, kehormatan diri, kebaikan, kesabaran dan keteguhan hati. Karena sifat-sifat seperti ini sesuai dengan relung sanubarinya. Berbeda dengan jiwa yg hina dan murahan, yg tidak menyukai sifat-sifat seperti ini. Mencintai sifat kesempurnaan merupakan gambaran cinta yg paling tinggi dan paling banyak memberikan manfaat, sehingga lebih memungkinkan untuk menciptakan kesesuaian antara dua jiwa. Maka dari itu jiwa yg paling tinggi dan mulia adalah yg paling layak untuk dicintai.

Jika cinta tumbuh karena kesesuaian dan kecocokan, maka cinta itu akan menjadi kokoh dan kuat, tidak akan sirna kecuali oleh penghambat yg lebih kuat dari penyebab cinta itu. Jika cinta itu tumbuh bukan karena kecocokan dan kesesuaian, tentunya cinta itu dilatarbelakangi tujuan tertentu yg mudah luntur jika tujuan itu juga luntur dan menipis.

Andaikata penyebab tumbuhnya cinta hanyalah keelokan lahir, tentunya mereka yg tidak memiliki keelokan tersebut tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yg lebh memilih pasangan,--dalam hal ini istri atau suami--, yg lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui keelokan yg lain. Meski begitu tidak ada kendala apa-apa di dalam hatinya. Karena kecocokan dan kesesuaian jiwa merupakan sesuatu yg paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yg paling penting di atas segala-galanya. Memang bisa saja cinta tumbuh karena sebab-sebab tertentu, tetapi cinta semacam itu akan cepat lenyap seiring dengan lenyapnya sebab tersebut.

Kita sama-sama mengetahui bahwa motif cinta itu bermacam-macam. Yg paling mulia adalah cinta orang-orang yg mencintai karena Allah. Ada cinta yg bersemi saat sama-sama mencari lapangan pekerjaan, karena ada kecocokan madzhab, karena ilmu yg dimiliki, cinta kekerabatan, cinta karena persahabatan, cinta karena sama-sama suka berbuat kebajikan kepada orang lain, cinta karena melihat kedudukan orang yg dicintai, cinta karena masing-masing memiliki rahasia yg dipendam, dan yg lainnya.

Semua jenis cinta tersebut akan luntur jika penyebabnya juga luntur, menjadi mantap jika penyebabnya semakin mantap, menyusut jika penyebabnya menyusut, membara karena saling berdekatan, mereda karena saling berjauhan. Dan rasanya keadaan seperti ini sangatlah jauh dari gambaran cinta sejati.

Sabtu, 28 Mei 2011

Syair Rabi'ah Al Adawiyah

Perempuan sufi itu telah memutuskan untuk setia mengepakkan sayap-sayap cinta kepada-Nya. Rabi'ah Al Adawiah, perempuan yang telah menetapkan cinta hanya kepada-Nya. Tanpa airmata, tanpa kesedihan. Setiap lekuk rasa di jiwanya menerbangkan bergumpal-gumpal rindu membumbung tinggi ke aras-Nya. Kebahagiaan yang sempurna adalah cinta yang sempurna. Cinta yang sempurna adalah cinta kepada-Nya. Dan Perempuan sufi itu menyempurnakannya. Syair-syairnya dilesakkan ke langit cinta untuk menjadi kekasih-Nya.

1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup
Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau Terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau Tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mua
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau Beri aku kehidupan
Demi kemanusiaan-Mu,
Andai Kau Usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika aku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia

Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq


Beliau, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq,atau juga biasa dipanggil dengan al-Shiddiqiyah yang dinisbatkan kepada al-Shiddiq yaitu orang tuanya sendiri Abu Bakar, kekasih Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.

Seorang wanita mulia dan istimewa dimana sebagian dari ilmu agama kita ini diambil darinya.Begitu banyak keutamaan dan kemuliaan yang dimilikinya , semoga Allah meridhainya dan mengumpulkannya dengan kekasihnya yang paling dicintainya yaitu Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.

Semoga setelah membaca kisah ini hati kita akan tersentuh dan semakin menambah rasa cinta kita kepada istri-istri Beliau .Beberapa keutamaannya tidak dapat dihitung dengan jari sehingga hanya sebagian kecil yang dapat dipaparkan disini, diantarnya adalah sebagai berikut:

1.Kecintaan Rasulullah kepadanya melebihi kecintaannya kepada istri-istri beliau yang lainnya yang semuanya ada 9 orang.

Pada suatu ketika Rasulullah ditanya, “Siapakah orang yang paling enkau cintai ?” maka beliau menjawab, “Aisyah” Hal ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Amr bin ‘Ash, dimana dia datang kepada Nabi seraya bertanya,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” beliau menjawab,”Aisyah” kemudian Amr bin Ash bertanya, “”Siapakah orang lelaki yang paling engkau cintai?”beliau menjawab,”Bapaknya (Abu Bakar)”Dia bertanya, “Kemudian siapa lagi?” beliau menjawab,”Umar”, yakni Ibnu Al Khaththab, semoga Allah meredhai semuanya.

2.Malaikat menyampaikan salam untuknya bukan hanya sekali.

Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim darinya (Aisyah), dimana Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya Jibril telah mengucapkan salam untukmu”, maka aku menjawab,”Alaihis as-Salam”

3. Allah telah menurunkan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan pembebasan dirinya dari tuduhan dusta sebanyak sepuluh ayat dalam surat An-Nuur, dimana didalamnya Aallah menjelaskan bahwa laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik, dan beliau tergolong wanita yang baik, membebaskan mereka dari tuduhan orang-orang yang menyebarkan tuduhan dusta itu, dan memberi kabar gembira bahwa bagi mereka surga,

sebagaimana Aallah berfirman,..”dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) “ An-Nuur:26.

4.Pada saat Rasulullah sakit, beliau minta untuk tinggal dikamarnya (aisyah), sehingga dia dapat mengurusnya sampai Aallah memanggil ke hadirat-Nya (wafat). Karena itulah, maka Rasulullah meninggal dirumah Aaisyah, dimana beliau meninggal dalam pangkuan dan dekapannya.

Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan darinya (Aisyah), dia berkata:” Allah mewafatkan Rasulullah dimana kepala beliau berada diantara paru-paruku dan bagian atas dadaku, sehingga air liur beliau bercampur dengan air liurku” Bagaimana hal itu bisa terjadi, Abdurrahman saudara laki-laki Aisyah masuk ke rumah mereka, dimana ketika itu dia membawa siwak (alat penggosok gigi), lalu Rasulullah melihatnya. Aisyah memahaminya bahwa beliau ingin bersiwak, dan dia mengambil siwak dari Abdurrahman dan melembutkannya, lalu Rasulullah bersiwak dengannya.setelah Rasulullah meninggal, maka siwak itu dipakai Aisyah. Inilah pengertian yang dimaksud dengan “air liur beliau bercampur dengan air liurku”

5. Berdasarkan sabda Rasulullah,”Keutamaan Aisyah ataas wanita yang lainnya bagaikan keutamaan tsarid(roti yang dibubuhkan dan dimasukkan kedalam kuah) atas makanan-makan yang lainnya”

Berkenaan dengan keluasan dan keunggulan ilmunya, tidak ada seorang ulamapun yang mengingkarinya.Banyak kesaksian dan pengakuan yang dikemukakan para ulama berkenaan dengan kredibilitas keilmuwan Aisyah.

Hal ini menunjukkan betapa luas dan mumpuninya ilmu yang dimilikinya. Dibawah kesaksian empat pakar ilmu pengetahuan dari kalangan ulama terdahulu:

1. Kesaksian putra saudara perempuannya (keponakannya) Urwah bin Zubeir tentang kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah, sebagaimana yang diriwayatkan putranya Hisyam,”Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar dalam ilmu fiqh (agama), kedokteran dan syair selain Aisyah.

2. Kesaksian Az-Zuhri yang juga berkenaan dengan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimili Aisyah, seraya berkata,”seandainya diperbandingkan antara ilmu Aisyah denan ilmu seluruh istri Nabi dan ilmu seluruh wanita, niscaya ilmu Aisyah jauh lebih unggul.”

3. Kkesaksian Masruq berkenaan dengan ilmu yang dimiliki Aaisyah yang berkenaan dengan masalah faraidh, sebagaimana yang terungkap dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Darda darinya seraya berkata, “Aku melihat para syeikh dari kalangan sahabat Rasulullah bertanya kepada Aisyah tentang faraidh (ilmu waris)

4. Kesaksian Atha’ bin Rabah, dimana ketika Allah berfirman, maka Aisyah merupakan orang yang paling faham, paling mengetahui dan paling bagus pendapatnya dibandingkan dengan yang lainnya secara umum.

5. Kesaksian Zubeir bin Awwam, dimana dia berkata sebagaimana hal ini telah diriwayatkan putranya Urwah, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar tentang Al-Qur’an , hal-hal yang difardhukan, halal dan haram, syair, cerita Arab dan nasab (silsilah keturunaan) selain Aisyah.
Dengan mengemukakan lima kesakssian yang dipaparkan oleh para ulama besar dari kalangan sahabat dan tabi’in cukuplah sebagai bukti yang menunjukkan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki oleh para Sahabat Rasulullah dan para tabi’in lainnya.

Aisyah meninggal pada bulan Ramadhan yang agung tepat pada tanggal 17 Ramadhan, pada usia 66 tahun. Dan, dimakamkan di Al-Baqi’ kawasan pemakaman yang terletak di kota Madinah. Hal ini sesuai dengan wasiatnya, dimana beliau berwasiat agar dimakamkan di temnpat pemakaman istri-istri Rasulullah. Semoga Allah meridhainya .

ISTIQOMAH CINTA




Kabut malam telah mulai pudar
Saat sang perkasa pagi mulai muncul dari ufuk timur
Kicau burungpun menambah semarak pagi
Laksana nyanyian jiwa dalam gemuruh cinta

Pandangan wanita itu menembus tabir jendela
sesekali helaan nafas panjang terdengar
Nyata telah dia lihat dalam fana
walau masih ada perih menyayat luka

Wahai sang Maha pemberi petunjuk
Kuatkanlah risalah hati yang terkapar dalam duka
Mantapkan langkah dalam kesakitan Cinta
Sungguh diri malu karena nya

Cinta.....
Tak seharusnya membuatku terluka
Jika kau menyadari betapa cinta begitu indah
Cinta tak akan menyakitiku jika kau mengerti hakekatnya
Cinta selalu memberi tanpa pamrih
dan cinta tak mengharap pembayaran karena nya
 Desah lirihnya
Ketika kau harus pergi
Dunia belum berakhir...

Karena sesunggunya hanya cinta ALLAH yg paling haqiqi
CintaNYA tak menyakiti
CintaNYA tak membuatku merasa sepi

jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

TAK AKAN KU BIARKAN KEINGINAN INI MENJADIKAN HAMBA BERPALING AKAN KEHENDAKMU

BIARLAH TAKDIRMU YANG BERBICARA, KU HANYA PELAKON DALAM USAHA DAN DO'AKU
KAN HAMBA ISTIQOMAHKAN CINTA PADA TAKDIRMU DAN KEHENDAKMU

YA ALLAH BERJALAN DGN TAPAK GARIS JALAN YANG ENKAU BUAT DAN TENTUKAN TERNYATA RINGAN DAN BEGITU INDAH

Jumat, 27 Mei 2011

AL- QOOIM

Muhammad Hasyim





1.Kalam AlQooim bidzatihi.


2.Kalam LaisaQooim bidzatihi.


Kalamnya Allah itu berta'aluk kpd apa2 yg dita'aluki sifat ilmunya Allah yaitu berta'aluk ke perkara wajib mustahil dn jaiz.


makna ta'aluknya sifat kalam itu bimakna I'tidzoh yg maknanya tuduh-tuduh.

Kalam AlQooim bidzatihi inilah yg termasuk sifat ma'aninya(sifat yg wujud dzat) Allah.
Jadi Kalam AlQooim bidzatihi inilah yg mempunyai ta'aluk ke perkara yg wajib mustahil dn jaiz.


Kalam Laisa Qooim bidzatihi.Kalam ini merupakan kalam 'ibaroh/kalam serat yg makna dari kalam tesbt adalah mencocokan apa yg di kalamkn Allah( Kalam Al Qooim bidzatihi).


Kalam Laisa Qooim bidzatihi yaiku berupa Al Quran.
Jadi semua isi yg ada di al quran adalah Kalam Qodim.
Emang wujud dan tulisan yg ada di dalam alquran itu wujudnya Hadits(makhluk).Tetapi karena kalam yg berada di Al Quran adalah kalam serat yg mencocokan apa Kalam AlQooim bidzatihi maka kalam yg ada di alQuran itu kalam QODIM bukan Kalam Hadits.
Kalau ada orang yg mengatakan kalam yg ada di alquran adalah kalam hadits maka hukumnya kafir,krn telah menjisimkan Allah.

Jadi kesimpulannya Kalam Laisa Qooim bidzatihi itu bukan kalam yg terlepas dari kalamnya Allah,kalau kita maknai dg makna tsb maka Kalamnya Allah itu kalam yg jisim,dan itu mustahil kalau kalamnya Allah itu kalam kang bangsa jisim.kalau kalamnya Allah berupa jisim maka kalamnya pasti dg huruf dn suara dan kalam dg huruf suara adalah wujud jisim latif.
Jadi Kalam Laisa Qooim bidzatihi itu kalam ibaroh/kalam kang bangsa serat.

Kamis, 26 Mei 2011

KASIH SAYANG IBU

 KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” 

KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- 

 KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———-

KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” 


KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan 
berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———


KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit”

KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” 


KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan”


Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! “ Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik.. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Kehadiran Wanita Tingkatkan Kualitas Hidup Pria



Begitu yang ditulis oleh sebuah media di dunia maya detik.com, sangat tertarik untuk mereviewnya kembali dalam kajian yang lebih khusus…
Ternyata tidak perlu bermacam-macam obat untuk membuat pria hidup lebih sehat dan bersemangat. Sebuah penelitian membuktikan, dengan dicintai oleh wanita, pria pun bisa menjadi lebih sehat serta panjang umur.
Walau secara imej wanita kerap identik dengan kesan lembut, namun siapa sangka, diam-diam kaum hawa punya pengaruh yang cukup kuat untuk mengubah hidup seorang pria. Dilansir Ebony, seorang sosiolog asal Universitas Chicago menemukan ternyata wanita mempunyai efek meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur pria yang dicintainya.
Penelitian ini menyatakan, kehadiran seorang wanita dalam kehidupan seorang pria sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas kesehatan pria tersebut. Efek ini tidak hanya berlaku untuk hubungan suami istri, tapi juga hubungan kakak adik.
Secara spesifik, penelitian ini menyimpulkan, suami yang
istrinya memilih menjadi ibu rumah tangga secara total,
kualitas kesehatannya akan meningkat sampai 25%.  Jika sang istri atau saudara wanita sedang tidak berada di rumah untuk waktu yang lama, sang pria bisa mengalami penurunan kualitas hidup secara siginifikan.
Salah satu penjelasan cukup logis dari penelitian ini adalah, sejak dahulu, wanita dikondisikan untuk merawat dan memperhatikan dirinya sendiri. Sedangkan pria walau berusaha untuk menunjukkan dirinya kuat di hadapan orang banyak dan ketika sampai di rumah bisa saja ia berubah menjadi anak kecil yang manja. Bahkan seorang Umar ibn Khattab yang sifat keras dan tegasnya, akan menjadi sangat lembut, taat dan manja ketika dihadapan istrinya.
Tidak sedikit pria yang tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan wanita. Misalnya saja untuk hal-hal kecil seperti mengingatkan minum obat atau pergi ke dokter, kerap kali pria harus diingatkan oleh wanita. Intinya, pada kehidupan sehari-hari di dalam rumah, wanita sering berperan untuk membantu pria mengurangi stres dan meningkatkan tingkat kesehatannya.
Penelitian lain juga telah membuktikan, pria yang telah menikah memiliki kesempatan hidup yang lebih panjang dan merasa hidupnya lebih bahagia. Menurut penelitian tersebut cinta dan perhatian yang terus menerus dari wanita bisa membuat pria lebih kuat dan lebih hidup.
jadi teringat sebuah quote dari Mario Teguh
Sebuah pernikahan,
yang bahagia atau tidak,
tetap lebih menjanjikan
daripada percintaan asyik masyuk
yang tak pernah sampai pada
…bentuk tanggung-jawab pernikahan. 
Pernikahan yang tadinya buruk,
dapat dijadikan indah dengan
kesungguhan suami dan istri
untuk saling memuliakan perasaan
satu sama lain.
Percintaan yang seperti apa pun indahnya,
tapi tanpa tanggung-jawab pernikahan,
hanya akan menyiksa hati…

TENANGLAH WAHAI JIWA

Tenanglah hatiku, karena langit tak pun mendengari.
Tenanglah, karena bumi dibebani dengan ratapan kesedihan.
Dia takkan melahirkan melodi dan nyanyianmu.
Tenanglah, karena roh-roh malam tak menghiraukan bisikan rahasiamu,
dan bayang-bayang tak berhenti dihadapan mimpi-mimpi.

Tenanglah, hatiku.
Tenanglah hingga fajar tiba, kerana dia yang menanti pagi dengan sabar akan menyambut pagi dengan kekuatan.
Dia yang mencintai cahaya, dicintai cahaya.

Tenanglah hatiku, dan dengarkan ucapanku.
Dalam mimpi aku melihat seekor murai menyanyi saat dia terbang di atas kawah gunung berapi yang meletus.

Kulihat sekuntum bunga Lili menyembulkan kelopaknya di balik salju.
Kulihat seorang bidadari telanjang menari-menari di antara batu-batu kubur.
Kulihat seorang anak tertawa sambil bermain dengan tengkorak-tengkorak.
Kulihat semua makhluk ini dalam sebuah mimpi.
Ketika aku terjaga dan memandang sekelilingku,
kulihat gunung berapi memuntahkan nyala api, tapi tak kudengar murai bernyanyi, juga tak kulihat dia terbang.
Kulihat langit menaburkan salju di atas padang dan lembah, dilapisi warna putih mayat dari bunga lili yang membeku.
Kulihat kuburan-kuburan, berderet-deret, tegak di hadapan zaman-zaman yang tenang.
Tapi tak satu pun kulihat di sana yang bergoyang dalam tarian, juga tidak yang tertunduk dalam doa.

Saat terjaga, kulihat kesedihan dan kepedihan; ke manakah perginya kegembiraan dan kesenangan impian?

Mengapa keindahan mimpi lenyap,
dan bagaimana gambaran-gambarannya menghilang?
Bagaimana mungkin jiwa tertahan sampai sang tidur membawa kembali roh-roh dari hasrat dan harapannya?

Dengarlah hatiku, dan dengarlah ucapanku.
Semalam jiwaku adalah sebatang pohon yang kokoh dan tua, menghunjam akar-akarnya ke dasar bumi dan cabang-cabangnya mencekau ke arah yang tak terhingga.

Jiwaku berbunga di musim bunga, memikul buah pada musim panas.
Pada musim gugur kukumpulkan buahnya di mangkuk perak dan kuletakkannya di tengah jalan.
Orang-orang yang lalu lalang mengambil dan memakannya, serta meneruskan perjalanan mereka.

Kala musim gugur berlalu dan gita pujinya bertukar menjadi lagu kematian dan ratapan, kudapati semua orang telah meninggalkan diriku kecuali satu-satunya buah di talam perak.
Kuambilnya dan memakannya, dan merasakan pahitnya bagai kayu gaharu, masam bak anggur hijau.

Aku berbicara dalam hati, ”Bencana bagiku, karena telah kutempatkan sebentuk laknat di dalam mulut orang-orang itu, dan permusuhan dalam perutnya.”
Apa yang telah kaulakukan, jiwaku, dengan kemanisan akar-akarmu itu yang telah meresap dari usus besar bumi, dengan wangian daun-daunmu yang telah meneguk cahaya matahari?”
Lalu kucabut pohon jiwaku yang kukuh dan tua.
Kucabut akarnya dari tanah liat yang di dalamnya dia telah bertunas dan tumbuh dengan subur.
Kucabut akar dari masa lampaunya, menanggalkan kenangan seribu musim bunga dan seribu musim gugur.Dan kutanam sekali lagi pohon jiwaku di tempat lain.
Kutanam dia di padang yang tempatnya jauh dari jalan-jalan waktu.
Kulewatkan malam dengan terjaga di sisinya, sambil berkata, ”Mengamati bersama malam yang membawa kita mendekati kerlipan bintang.”
Aku memberinya minum dengan darah dan airmataku, sambil berkata, ”Terdapat sebentuk keharuman dalam darah, dan dalam airmata sebentuk kemanisan.”
Tatkala musim bunga tiba, jiwaku berbunga sekali lagi.

Sabtu, 21 Mei 2011

YANG TELAH PERGI

YANG TELAH PERGI

oleh Sang Habibah BaraQbah


Pada angin malam kutitip tanya yang tak terjawab


Tanya yang semakin lama terasa sesak


Tanya yang kusendiri tak mampu tuk bertanya lagi


Tentang rasa yang hampir mati


Tentang harapan yang hampir putus


Tentang derita yang sampai kini belum berakhir


Tentang kisahku yang telah lama kucoba tutup


Lagu itu telah lama usang


Didera sakit yang makin menghimpit


Kucoba pahami satu demi satu garis nasib


Agar kutau betapa jiwa ini semakin tercabik


Bukan itu yang kuinginkan


Bukan kehangatan palsu yang mempermainkan


Bukan nyanyian sepintas yang kudengar


Lagu berganti nada jika kau tak lagi hafal


Bukan itu yang kuinginkan


Kala mentari mulai terbit di ufuk timur


Dan burung - burung mulai berkicau


Aku belum terbangun dari keterpurukan


Karena malam telah pergi meninggalkanku tanpa mimpi


Kuhela nafas yang mulai terasa berat


Ku ingin dia mengerti tentang hakikat sebuah perasaan


Yang bila dia merasakan getarannya


Ia tau apa yang akan terkatakan


Walau bibirku tak lagi mampu tuk bicara


Lihatlah mata ini yang mulai basah


Ada berjuta keinginan yang ingin kusampaikan padamu


Ada berjuta kerinduan yang kubingkis untukmu


Ada berjuta kenangan kita yang tertutup awan kelabu


Ada berjuta harapan yang dulu sama - sama kita semai


Adakah ingatan itu masih membekas di hatimu


Adakah.......


Jika engkau merasa nyaman dengan duniamu


Mengapa kau biarkan aku tersiksa rindu


Rindu memandangmu


Rindu pagi bersamamu


Rindu tawa dan candamu


Rindu...rindu.. dan selalu rindu...


Jika waktu bisa kuputar ulang


Tak pernah ku ingin bertemu denganmu


Jika pertemuan ini hanya membawa beban untukku


Jika pertemuan ini hanya menimbulkan luka dan luka


Jika pertemuan ini hanya membuat ku sakit


Karena kau telah membuatku lemah...


Lemah, karena kau terlalu sulit kuhapus dalam ingatan dan hatiku


Kini...


Kubertarung dengan waktu


Kubertarung atas nama kehilangan


Kehilanganmu...


kehilangan cintamu....


Kehilangan semangat yang telah kau tanam


Kehilangan masa saat kita masih bersama

Selasa, 17 Mei 2011

KERINDUANKU..............


 Habib Umar bin Muhammad Bin Hafizh


ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WAALA 'ALII SAYYIDINA MUHAMMAD


MARHABBAN YAA NURUL 'AINI  MARHABBAN JADDAL HUSEINI


WAHAI NABIYYALAH KEKASIH ALLAH , TOLONGLAH KAMI KARENA ALLAH
RIDHOILAH KAMI SEBAGAI  UMATMU SEMOGA SELAMAT DALAM SYAFA'AT MU


 Ketahuilah, tidak akan dicapai kecintaan kepada Allah SWT kecuali melalui kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan,


“Katakanlah, jika kamu mengasihi Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kamu.”
Tidak ada pintu untuk mendapat kecintaan dari Allah SWT kecuali melalui pintunya Rasulullah SAW. Karena itu agar mendapatkan cintaNya Allah SWT, dengan cara mencintai orang yang dicintai-Nya, yaitu Rasulullah SAW.


Begitu pula halnya dengan Maulid Simtud Duror yang meunjukkan kecintaan dan kerinduan yang mendalam dari pengarangnya Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi kepada kekasihnya Rasulullah SAW. Sehingga sekalipun sebagian di antara kita tidak mengerti bahasa Arab, kita tetap dapat merasakan cinta dan kerinduan kepada Shohibul Maulid Rasulullah SAW, karena cinta dan kerinduan sang pengarang yang mengalir di dalam bait-bait syairnya, mengalir pula ke dalam hati nurani kita.


'Ciptakanlah rasa rindu kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana tercantum dalam firmanNya,
“Rasulullah adalah karunia yang paling nyata.”
Dengan perasaan rindu, akan membuat amal seseorang menjadi tinggi. Jika seseorang mempunyai ikatan batin (ta’alluq) dengan hal-hal yang rendah niscaya amalnya menjadi rendah pula.


Lihatlah perasaan kerinduan Sayyidina Abubakar Ash-Shiddiq kepada Rasulullah SAW


ketika beliau mendatangi rumahnya di waktu yang tidak seperti biasanya. Kemudian Rasulullah menyampaikan berita rahasia akan perintah Allah agar beliau SAW berhijrah.


Segera Sayyidina Abubakar bertanya,
“Apakah saya dapat menemani dirimu, wahai Rasulullah?”
Rasullullah mengiyakan. Mendengar hal itu Sayyidina Abubakar menitikkan airmata bahagia karena kerinduannya kepada Rasulullah SAW. Sehingga Sayyidah Aisyah RA, yang ketika itu masih sangat belia usianya, berkata,
“Baru kali ini aku melihat ada orang menangis karena bahagia.”


Kerinduan Sayyidina Abubakar untuk berjuang bersama Nabi, untuk menemani Nabi, diganjar oleh Allah SWT dengan menemani Rasulullah, bersama-sama beliau SAW selama 3 hari 3 malam di Gua Tsur.


Lihatlah pula kerinduan Sayyidina Bilal RA di saat-saat akhir ketika ajal akan menjemputnya.


Ketika dengan kesedihan yang mendalam istrinya menangis mengetahui akan tiba saat perpisahan dengan suami tercinta. Apa yang diucapkan Sayyidina Bilal RA,
“Alangkah bahagianya besok aku akan bertemu dengan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.”


Begitu pula disebutkan dalam sebuah riwayat, ketika seorang sahabat yang baru berusia 10 tahun meminta kepada ayahnya agar diizinkan untuk berperang di jalan Allah dan di medan perang. Ia berkata kepada sang ayah,
“Wahai ayah, tolong gambarkan paras Rasulullah dan sifat beliau, sehingga aku dapat mengkhayalkan agar bertambah semangatku dan aku berjuang menjadi syuhada.”


Hal ini tiada lain didasarkan kepada kerinduan yang mendalam dari sahabat kecil yang belum pernah bertemu dengan Rasulullah SAW.


Bandingkan dengan apa yang diperbuat anak-anak kita sekarang, mereka di usia 12 tahun keatas hanya rindu kepada pemain bola atau pemain film yang mungkin dalam seumur hidupnya belum pernah bersujud kepada Allah SWT sama sekali. Karena itu, didiklah anak-anak kalian untuk rindu kepada Rasulullah.


Habib Abdullah bin Abubakar Alaydrus mengatakan di dalam syairnya,
“Dengan perasaan rindu seseorang akan tinggi amalnya.”


Mudah-mudahan semua ini menjadikan kita rindu kepada Rasulullah. Akhirnya, semoga Allah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada KITA agar dapat selalu Meenjadi pecinta Rosulallah


Aamiin....................Ya   Robb